Seiring berjalannya waktu  dan berkembangnya ilmu pengetahuan manusia , penggunaan internet di seluruh dunia semakin bertambah dan akan terus bertambah. Dari anak-anak sampai orang dewasa tidak luput dari pengguanaan internet.  Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa semakin pesatnya ilmu pengetahuan apalagi yang terhubungan dengan teknologi sudah sangat pesat, penggunaan internet yang berlebihan. Banyak pengaruh yang tidak baik dari penggunaan internet yang berlebihan, dan kerugiannya dapat berdampak pada berbagai aspek.  Sebagai contoh penggunaan internet yang berlewbihan akan mempeharuhi kesehatan fisik kita, sebagai contoh menggunaan gameonline yang terus-menerus dilakaukan baik itu oleh orang dewasa  maupun anak-anak akan berdampak pada mata yang semakin terganggu karena terus-terusan terkena radiasi dari sinar layar komputer. Bisa dilihat dari aspek yang lainnya juga adalah bahwa waktu yang digunakan untuk bermain internet banyak memakan waktu untuk belajar, kita terus-terusan asik depan layar komputer kita sam[ai lupa dengan kewajiban yang harusnya menjadi prioritas. Serta penggunaan internet yang semena-mena , maksudnya bahwa tidak bisa dipungkiri lagi penggunaan internet disini bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan anak dibawah umurpun sudah dapak mengakses internet, negatifnya adalah situs-situs yang tersedia di internet inte bersifat universal sebagai contoh negatifnya situs porno yang dapat merusak moral anak kecil yang seharusnya anak dibawah umur tidak boleh mengaksesnya.

REVIEW JURNAL

JUDUL :  PENGARUH PENGENALAN KOMPUTER PADA PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK STUDI KASUS TAMAN BALITA SALMAN AL FARISI

By         : Mukhammad Andri Setiawan1, Army Widyastuti2, Aulia Nurhuda2

  1. Latar belakang teori dan tujuan penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu membantu untuk menunjukkan kepada orang tua      dan pihak-pihak  yang berkompeten untuk menggali dan memaksimalkan efek positif dan meminimalisir efek buruk dari penggunaan teknologi komputer padaanak-anak. Penelitian ini dilakukan pada Taman Balita Salman Al Farisi yang terletak di komplek Pogung Baru, Sleman, Yogyakarta.

b. metode

– Subjek subjek dalam penelitian ini adalah semua anak di Taman Balita

Salman Al Farisi telah diperkenalkan komputer
– Tempat

Taman Balita Salman Al Farisi yang terletak di komplek Pogung Baru, Sleman, Yogyakarta.

– Tehnik Pengambilan data

Penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner tentang pengenalan komputer kepada anak yang diberikan kepada orang tua dari anak-anak yang dititipkan di Taman Balita Salman Al Farisi. Dari kuesioner yang telah disebarkan, diperoleh data bahwa semua anak di Taman Balita Salman Al Farisi telah diperkenalkan komputer oleh

orang tuanya, baik berupa permainan komputer

(computer game), CD interaktif, dan Multimedia.
– Alat pengumpulan data

Alat tes yang dipergunakan untuk menentukan perkembangan anak adalah Kartu Perkembangan Anak (KPA). KPA merupakan wujud deteksi dini (screening) terhadap perkembangan anak. KPA disusun berdasarkan [1]:

_ Bayley Scales of Infant Development

_ Tes Stanford – Binet

_ Denver Development Screening Test

_ Deteksi Kelainan Tumbuh Kembang Dini

Depkes RI

C. Hasil dan pembahasan

Dari tes tumbuh kembang yang yang diberikan kepada anak diperoleh nilai KPA yang dapat disusun tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Perkembangan Anak

Subjek X Y1 Y2 Status

An 47 52 58 Cepat

Mz 25 39 42 Rata-rata

Sy 47 52 57 Rata-rata

Yj 43 50 60 Cepat

Rv 46 51 57 Cepat

Ys 36 44 52 Cepat

Hk 39 50 51 Rata-rata

No 53 55 56 Rata-rata

Ah 22 36 40 Rata-rata

Ha 46 51 58 Cepat

Rh 28 36 41 Rata-rata

Bg 30 44 48 Rata-rata

Keterangan

X : Chronological Age (CA), adalah tanggal tes

dikurangi tanggal kelahiran

Y1 : Standar tumbuh kembang anak

Y2 : Capaian tumbuh kembang anak

Tabel 2. Frekuensi Interaksi Anak dengan Komputer

dalam sehari

Subjek Frekuensi

An 1 – 2 jam

Mz < 1 jam

Sy 1 – 2 jam

Yj 1 – 2 jam

Rv > 2 jam

Ys > 2 jam

Hk < 1 jam

No < 1 jam

Ah < 1 jam

Ha 1 – 2 jam

Rh < 1 jam

Bg < 1 jam

Dari hasil tabel-tabel tersebut di atas, ditunjukkan bahwa anak dengan interaksi komputer yang lebih intensif menunjukkan nilai KPA dengan selisih yang cukup tinggi dari nilai standar. Sebagai contoh, subjek Rv dan Ys, dimana keduanya memiliki intensitas frekuensi lebih dari dua jam per hari ternyata memiliki selisih nilai KPA yang cukup tinggi dari rata-ratanya. Penelitian yang mirip juga didapatkan dari hasil penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan dari hasil riset institusi The Hospital For Sick Children yang menyampaikan bahwa terdapat asosiasi yang cukup signifikan antara komputer rumah dengan peningkatan kualitas akademik.

Daftar pustaka

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1308/1067